Posted by : Unknown
Jumat, 12 Juli 2013
Keutamaan Bulan Ramadhan
Segala
puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala yang telah menciptakan air dan
tanah, menciptakan segala sesuatu dan menumbuhkan, tidak ada yang hilang dari
pandangan -Nya sekalipun semut hitam apabila berjalan di malam hari. Tidak ada
yang tersembunyi baik yang ada di langit ataupun yang ada di bumi dari pengetahuan
-Nya biarpun hanya seberat biji sawi di bumi dan di langit.
قال الله تعالى: {لَهُۥ مَا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِي ٱلۡأَرۡضِ وَمَا بَيۡنَهُمَا وَمَا تَحۡتَ
ٱلثَّرَىٰ ٦ وَإِن تَجۡهَرۡ بِٱلۡقَوۡلِ فَإِنَّهُۥ يَعۡلَمُ ٱلسِّرَّ وَأَخۡفَى ٧
ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَۖ لَهُ ٱلۡأَسۡمَآءُ ٱلۡحُسۡنَىٰ ٨} [سورة طه: 6- 8]
Kepunyaan -Nya lah
semua yang ada langit, semua yang di bumi, semua yang di antara keduanya dan
semua yang di bawah tanah. * Dan jika kamu mengeraskan ucapanmu, maka
sesungguhnya Dia mengetahui rahasia yang telah tersembunyi.
Dialah Allah, tidak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia. Dia
mempunyai al-asmaaul husna (nama-nama yang baik). (QS. Thaha:6-8)
Allah subhanahu
wa ta’ala menciptakan Adam ‘alaihissalam lalu mengujinya, kemudian
memilihnya, menerima taubatnya dan memberi petunjuk, mengutus Nuh ‘alaihissalam, lalu ia membuat kapal berdasarkan perintah Allah subhanahu wa ta’ala dan melabuhkannya. Menyelamatkan Ibrahim al-Khalil ‘alaihissalam
dari api, maka panasnya api menjadi dingin sehingga keselamatan baginya, maka
mereka mengambil pelajaran dengan apa yang telah terjadi. Allah subhanahu
wa ta’ala mendatangkan kepada nabi Musa ‘alahissalam sembilan tanda, maka Fir'aun tidak mengambil pelajaran
dan tidak bertaubat. Allah subhanahu wa ta’ala menguatkan Isa ‘alahissalam dengan tanda-tanda yang membingungkan manusia. Dan Allah subhanahu
wa ta’ala menurunkan al-Qur`an kepada Muhammad shallallahu ‘alahi wa sallam yang mengandung tanda-tanda dan petunjuk. Saya memuji -Nya atas segala nikmat -Nya yang senantiasa mengucur. Saya mengucap shalawat dan
salam kepada nabi -Nya
Muhammad shallallahu
‘alahi wa sallam yang diutus di Makkah. Semoga rahmat Allah subhanahu wa ta’ala
tetap tercurah kepadanya dan kepada para sahabat beliau, yaitu Abu Bakar radhiyallahu
‘anhu yang tanpa keraguan, dan kepada Umar radhiyallahu ‘anhu yang
mendapatkan ilham dalam setiap pendapatnya, dimana dia melihat dengan nur Allah
subhanahu wa ta’ala, dan kepada Utsman radhiyallahu ‘anhu sehingga dalam setiap
perkataan nya bukanlah ucapan yang dibuat-buat, dan kepada anak paman Ali radhiyallahu
‘anhu yang dalam dirinya terdapat lautan ilmu serta kepada semua sahabat
Beliau yang tersebar di tengah-tengah manusia dengan keutamaan mereka.
Saudara-saudarku
yang dirahmati Allah Shubhanahu wa ta’alla telah tiba bulan yang mulia
dan musim yang agung, yang mana Allah subhanahu wa ta’ala melipat
gandakan pahala pada bulan yang mulia ini, membuka pintu-pintu kebaikan bagi
setiap orang yang ikhlas dalam beribadah di dalam bulan ini, bulan penuh
kebaikan dan berkah, bulan pemberian dan karunia.
قال الله تعالى: ﴿شَهۡرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِيٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلۡقُرۡءَانُ
هُدٗى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٖ مِّنَ ٱلۡهُدَىٰ وَٱلۡفُرۡقَانِۚ﴾ [سورة البقرة: 185]
(Beberapa
hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya
diturunkan (permulaan) al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan
yang bathil). (QS.
al-Baqarah185)
Bulan yang diliputi rahmat, ampunan dan kebebasan dari
api neraka. Pertamanya adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, dan
akhirnya adalah kebebasan dari api neraka.
Terkenal dengan keutamannya, dalam Shahihaian, dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu sesungguhnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alahi wa sallam
bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (إذا جاء رمضان فتحت أبواب الجنة وغلقت أبواب النار وصفدت الشياطين)
[متفق عليه]
"Apabila
tiba bulan Ramadhan, dibuka pintu-pintu surga dan ditutup pintu-pintu neraka,
serta para syetan dibelenggu." [1]
Pintu-pintu surga dibuka pada bulan ini karena banyak
amal-amal shalih dan pendorong bagi orang-orang yang beramal, dan pintu-pintu
neraka ditutup karena sedikitnya maksiat dari orang yang beriman, dan syetan
dibelenggu sehingga mereka tidak bisa melakukan sesuatu yang bisa mereka
lakukan di bulan yang lain.
Dan
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi Muhammad shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (أعطيت أمتي خمس خصال في رمضان لم تعطهن أمة من الأمم قبلها: خلوف فم الصائم خلوف فم الصائم أطيب عند الله من ريح المسك وتستغفر لهم
الملائكة حتى يفطروا ويزين الله كل يوم جنته ويقول: يوشك عبادي الصالحون أن يلقوا
عنهم المؤونة والأذى ويصيروا إليك وتصفد فيه مَرَدَة الشياطين فلا يخلصون إلى ما
كانوا يخلصون إليه في غيره ويغفر لهم في آخر ليلة " قيل: يا رسول الله أهي
ليلة القدر قال: " لا ولكن العامل إنما يوفى أجره إذا قضى عمله ) [ رواه احمد والبيهقي والبزار]
"Umatku diberikan lima perkara di bulan Ramadhan
yang belum pernah diberikan kepada umat sebelumnya: mulut orang yang puasa
lebih wangi di sisi Allah subhanahu wa ta’ala dari pada minyak kesturi,
malaikat memintakan ampunan untuk mereka hingga berbuka, setiap hari Allah
subhanahu wa ta’ala menghiasi surga
-Nya
dan berfirman: sudah dekat hamba-hamba
-Ku
yang shaleh meninggalkan beban dan berpulang kepada
-Ku,
syetan-syetan dibelenggu maka mereka tidak bisa mencapai apa yang bisa mereka capai
di bulan yang lain, dan
Allah subhanahu wa ta’ala mengampuni mereka di akhir malam.' Ada yang bertanya:
ya Rasulullah, apakah itu di saat lailatul qadar? Beliau menjawab: tidak, akan
tetapi orang yang beramal hanya disempurnakan pahalanya apabila menyelesaikan
amalnya.'([2]) ([3])))
Saudara
ku, ada lima perkara yang disediakan
Allah subhanahu wa ta’ala hanya untukmu, Dia menentukan untukmu yang
tidak Dia berikan kepada umat yang lain. Dia memberi kerunia kepadamu untuk
menyempurnakan nikmat-nikmat kepadamu. Alangkah banyak nikmat dan keutamaan
yang anugerahkan -Nya kepadamu:
قال الله تعالى: ﴿كُنتُمۡ خَيۡرَ أُمَّةٍ أُخۡرِجَتۡ لِلنَّاسِ تَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ
وَتَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ وَتُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِۗ﴾ [آل عمران : 110]
Kamu adalah umat yang
terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan
mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.. (QS. Ali Imran:110)
Yang pertama:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((أن خُلُوف فم الصائم أطيب عند الله من ريح المسك)) [ متفق عليه]
'Sesungguhnya aroma mulut orang yang puasa lebih wangi di
sisi Allah subhanahu wa ta’ala dari aroma minyak kesturi.”[4]خُلُوف
Dibaca dengan dhammah kha` atau fathah berarti
berubahnya aroma mulut karena perut yang kosong dari makanan, yaitu bau yang
tidak disukai manusia akan tetapi di sisi Allah subhanahu wa ta’ala
lebih wangi dari pada minyak kesturi, karena ia bersumber dari ibadah dan taat
kepada -Nya, dan segala hal yang bersumber dari taat dan ibadah kepada Allah subhanahu
wa ta’ala maka ia disukai di sisi -Nya, pelakunya akan mendapatkan ganjaran
yang lebih baik. Apakah engkau memperhatikan pejuang yang syahid di medan
perang yang ingin agar kalimah Allah subhanahu wa ta’ala menjadi tinggi,
ia datang di hari kiamat, sedang darahnya berwarna merah dan aromanya adalah
minyak kesturi? Di saat haji, Allah subhanahu wa ta’ala membanggakan
orang-orang yang wuquf kepada para malaikat seraya berfirman:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((انظروا إلى عبادي هؤلاء
جاءوني شُعثًا غُبرًا)) [
رواه احمد وابن حبان]
"Lihatlah kepada hamba-hamba -Ku, mereka datang kepad –Ku dalam kondisi rambut yang kusut serta berdebu."
([5]) ([6])
Rambut yang tidak terurus dalam kondisi ini disukai di
sisi Allah subhanahu wa ta’ala karena ia bersumber dari ketaatan kepada
Allah subhanahu wa ta’ala dengan meninggalkan segala larangan ihram dan
meninggalkan kemewahan.
Yang Kedua: malaikat
memintakan ampunan untuk mereka hingga berbuka. Malaikat adalah hamba-hamba
yang dimuliakan di sisi Allah subhanahu wa ta’ala, tidak membangkang
terhadap perintah Allah subhanahu wa ta’ala kepada mereka dan selalu melakukan
yang diperintah. Maka sudah pasti Allah subhanahu wa ta’ala mengabulkan
doa mereka untuk orang-orang yang berpuasa dari umat ini karena membesarkan mereka. Istighfar
adalah memohon ampun, yaitu ditutupi dosa di dunia dan akhirat serta mengampuninya,
yang merupakan tuntutan
tertinggi. Maka setiap keturunan Adam as (manusia) berdosa, melewati batas
terhadap diri mereka, harus mengharapkan ampunan Allah subhanahu wa ta’ala.
Yang ketiga: setiap
hari Allah subhanahu wa ta’ala menghiasi surga -Nya dan berfirman: sudah dekat
hamba-hamba -Ku yang shaleh meninggalkan beban dan berpulang kepadamu, maka
Allah subhanahu wa ta’ala menghiasi surga -Nya setiap hari sebagai
persiapan untuk hamba-hamba -Nya yang shalih bahwa mereka akan meninggalkan beban
dari mereka, maksudnya beban kehidupan dunia, dan bersungguh-sungguh mengamalkan
amal shalih yang di dalamnya ada kebahagiaan mereka di dunia dan akhirat, dan
sampai ke negeri kedamaian dan kemuliaan.
Yang Keempat: syetan-syetan dibelenggu, maka
mereka tidak bisa mencapai apa yang mereka inginkan untuk menyesatkan
hamba-hamba Allah subhanahu wa ta’ala dari jalan yang lurus. Ini
merupakan pertolongan Allah subhanahu wa ta’ala kepada mereka yaitu
manahan musuh mereka yang ingin mengajak mereka menuju neraka sa'ir. Karena itulah engkau menemukan orang-orang
shalih yang melakukan kebaikan dan berpaling dari kejahatan di bulan ini
lebih banyak dari bulan lain.
Yang Kelima: Allah subhanahu wa ta’ala mengampuni mereka di akhir malam. Apabila mereka melakukan apa yang mesti dilakukan di bulan penuh berkah ini berupa puasa dan shalat
karena karunia dari -Nya
dengan menyempurnakan pahala mereka saat berakhir amal mereka. Allah subhanahu
wa ta’ala memberi karunia kepada hamba -Nya dengan pahala ini dari tiga sisi:
Pertama, bahwa Allah subhanahu wa ta’ala
mensyari'atkan amal shaleh kepada mereka yang menjadi sebab ampunan dosa dan
meninggikan derajat mereka, jika -Dia tidak mensyari'atkan hal itu niscaya
mereka tidak beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengannya,
karena ibadah tidak diperintahkan kecuali bersumber dari wahyu Allah subhanahu
wa ta’ala kepada para rasul -Nya. Karena itulah Allah subhanahu wa
ta’ala mengingkari orang yang beribadah kepada selain -Nya dan menjadikan
hal itu termasuk salah satu jenis syirik, firman Allah subhanahu wa ta’ala:
قال الله تعالى: ﴿أَمۡ لَهُمۡ شُرَكَٰٓؤُاْ شَرَعُواْ لَهُم مِّنَ ٱلدِّينِ مَا لَمۡ
يَأۡذَنۢ بِهِ ٱللَّهُۚ﴾ [الشورى: 21]
Apakah mereka mempunyai
sembahan-sembahan selain Allah yang mensyari'atkan untuk mereka agama yang
tidak diizinkan Allah. (QS. Asy-Syura:21)
Kedua: Allah Shubhanahu
wa ta’alla memberi taufik kepada mereka untuk beramal shalih sedangkan
manusia banyak yang meninggalkanya, kalau bukan karena pertolongan dan
taufik-Nya niscaya mereka tidak bisa melaksanakannya, maka hanya bagi Allah Shubhanahu wa ta’alla karunia dengan hal itu.
قال الله تعالى: ﴿يَمُنُّونَ عَلَيۡكَ أَنۡ أَسۡلَمُواْۖ قُل لَّا تَمُنُّواْ عَلَيَّ
إِسۡلَٰمَكُمۖ بَلِ ٱللَّهُ يَمُنُّ عَلَيۡكُمۡ أَنۡ هَدَىٰكُمۡ لِلۡإِيمَٰنِ إِن كُنتُمۡ
صَٰدِقِينَ ١٧ ﴾
[الحجرات:
17]
Mereka telah merasa memberi
nikmat kepadamu dengan keislaman mereka.Katakanlah:"Janganlah kamu merasa
telah memberi nikmat kepadSaya dengan keislamanmu, sebenarnya Allah lah yang
melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan jika kamu
adalah orang-orang yang benar". (QS. Al-Hujurat:17)
Ketiga: Allah subhanahu wa ta’ala memberi karunia
dengan pahala besar. Satu kebaikan dibalas mulai dari sepuluh hingga tujuh
ratus kali lipat, maka karunia dari Allah subhanahu wa ta’ala adalah amal
ibadah yang dibalas dengan pahala.
Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala Rabb semesta alam.
Saudaraku, bertemu dengan bulan Ramadhan adalah nikmat besar
bagi seseorang dan menjalaninya dengan
kembali kepada Rabb-nya, meninggalkan maksiat menuju taat kepada -Nya, menjauhkan
diri dari lupa berdzikir kepada -Nya, dan jauh dari -Nya.
Wahai orang yang berbuat dosa di bulan Rajab
Hingga
maksiat kepada Rabb-nya di bulan Sya'ban
Engkau telah dinaungi bulan puasa sesudah keduanya
Maka
janganlah engkau menjadikannya pula sebagai bulan maksiat
Bacalah al-Qur`an dan bertasbih padanya dengan sungguh
Sungguh
ia adalah bulan tasbih dan qur'an
Sudah berapa banyak orang yang engkau kenal berpuasa di
masa lalu
Di
antara keluarga, tetangga, dan saudara
Mereka telah dijemput oleh kematian dan engkau tetap
hidup setelah mereka
Alangkah
dekatnya yang jauh dari yang dekat
Ya
Allah, bangunkanlah kami dari ketiduran, berilah taufik untuk berbekal taqwa
sebelum kehabisan bekal, berilah kami petunjuk untuk memanfaatkan waktu di
kesempatan ini. Ampunilah kami, kedua orang tua kami dan semua kaum muslimin
dengan rahmat -Mu
wahai yang maha penyayang diantara yang penyayang. Semoga rahmat Allah Shubhanahu wa ta’alla dan salam selalu
tercurah kepada nabi kita Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.