Posted by : Unknown
Senin, 22 Juli 2013
KISAH NABI ADAM A.S
Setelah Allah
s.w.t.menciptakan bumi dengan gunung-gunungnya,laut-lautannya dan
tumbuh-tumbuhannya, menciptakan langit dengan mataharinya, bulan dan
bintang-bintangnya yang bergemerlapan menciptakan malaikat-malaikatnya ialah
sejenis makhluk halus yang diciptakan untuk beribadah menjadi perantara antara
Zat Yang Maha Kuasa dengan hamba-hamba terutama para rasul dan nabinya maka
tibalah kehendak Allah s.w.t. untuk menciptakan sejenis makhluk lain yang akan
menghuni dan mengisi bumi memeliharanya menikmati tumbuh-tumbuhannya,mengelola
kekayaan yang terpendam di dalamnya dan berkembang biak turun-temurun
waris-mewarisi sepanjang masa yang telah ditakdirkan baginya.
Kekhuatiran Para
Malaikat.
Para malaikat ketika
diberitahukan oleh Allah s.w.t. akan kehendak-Nya menciptakan makhluk lain
itu,mereka khuatir kalau-kalau kehendak Allah menciptakan makhluk yang lain
itu, disebabkan kecuaian atau kelalaian mereka dalam ibadah dan menjalankan
tugas atau karena pelanggaran yang mereka lakukan tanpa disadari. Berkata mereka
kepada Allah s.w.t.:"Wahai Tuhan kami! Buat apa Tuhan menciptakan makhluk
lain selain kami, padahal kami selalu bertasbih, bertahmid, melakukan ibadah
dan mengagungkan nama-Mu tanpa henti-hentinya, sedang makhluk yang Tuhan akan
ciptakan dan turunkan ke bumi itu, nescaya akan bertengkar satu dengan lain,
akan saling bunuh-membunuh berebutan menguasai kekayaan alam yang terlihat
diatasnya dan terpendam di dalamnya, sehingga akan terjadilah kerusakan dan
kehancuran di atas bumi yang Tuhan ciptakan itu."
Allah berfirman,
menghilangkan kekhuatiran para malaikat itu:
"Aku mengetahui apa
yang kamu tidak ketahui dan Aku sendirilah yang mengetahui hikmat penguasaan
Bani Adam atas bumi-Ku.Bila Aku telah menciptakannya dan meniupkan roh kepada
nya,bersujudlah kamu di hadapan makhluk baru itu sebagai penghormatan dan bukan
sebagai sujud ibadah, karena Allah s.w.t. melarang hamba-Nya beribadah kepada
sesama makhluk-Nya."
Kemudian diciptakanlah
Adam oleh Allah s.w.t.dari segumpal tanah liat, kering dan lumpur hitam yang
berbentuk.Setelah disempurnakan bentuknya ditiupkanlah roh ciptaan Tuhan ke
dalamnya dan berdirilah ia tegak menjadi manusia yang sempurna
.
Iblis Membangkang.
Iblis membangkang dan
enggan mematuhi perintah Allah seperti para malaikat yang lain, yang segera
bersujud di hadapan Adam sebagai penghormatan bagi makhluk Allah yang akan
diberi amanat menguasai bumi dengan segala apa yang hidup dan tumbuh di atasnya
serta yang terpendam di dalamnya. Iblis merasa dirinya lebih mulia,l ebih
utama dan lebih agung dari Adam, karena ia diciptakan dari unsur api, sedang
Adam dari tanah dan lumpur.Kebanggaannya dengan asal usulnya menjadikan ia
sombong dan merasa rendah untuk bersujud menghormati Adam seperti para malaikat
yang lain, walaupun diperintah oleh Allah.
Tuhan bertanya kepada
Iblis:"Apakah yang mencegahmu sujud menghormati sesuatu yang telah Aku
ciptakan dengan tangan-Ku?"
Iblis menjawab:"Aku
adalah lebih mulia dan lebih unggul dari dia.Engkau ciptakan aku dari api dan
menciptakannya dari lumpur."
Karena kesombongan,
kecongkakan dan pembangkangannya melakukan sujud yang diperintahkan, maka Allah
menghukum Iblis dengan mengusir dari syurga dan mengeluarkannya dari barisan
malaikat dengan disertai kutukan dan laknat yang akan melekat pada dirinya hingga
hari kiamat.Di samping itu ia dinyatakan sebagai penghuni neraka.
Iblis dengan sombongnya
menerima dengan baik hukuman Tuhan itu dan ia hanya mohon agar kepadanya diberi
kesempatan untuk hidup kekal hingga hari kebangkitan kembali di hari kiamat. Allah
meluluskan permohonannya dan ditangguhkanlah ia sampai hari kebangkitan,tidak
berterima kasih dan bersyukur atas pemberian jaminan itu, bahkan sebaliknya ia
mengancam akan menyesatkan Adam, sebagai sebab terusirnya dia dari syurga dan
dikeluarkannya dari barisan malaikat, dan akan mendatangi anak-anak
keturunannya dari segala sudut untuk memujuk mereka meninggalkan jalan yang
lurus dan bersamanya menempuh jalan yang sesat, mengajak mereka melakukan
maksiat dan hal-hal yang terlarang,menggoda mereka supaya melalaikan
perintah-perintah agama dan mempengaruhi mereka agar tidak bersyukur dan
beramal soleh.
Kemudian Allah berfirman
kepada Iblis yang terkutuk itu:
"Pergilah engkau
bersama pengikut-pengikutmu yang semuanya akan menjadi isi neraka Jahanam dan
bahan bakar neraka. Engkau tidak akan berdaya menyesatkan hamba-hamba-Ku yang
telah beriman kepada Ku dengan sepenuh hatinya dan memiliki aqidah yang mantap
yang tidak akan tergoyah oleh rayuanmu walaupun engkau menggunakan segala
kepandaianmu menghasut dan memfitnah."
Pengetahuan Adam Tentang
Nama-Nama Benda.
Allah hendak
menghilangkan anggapan rendah para malaikat terhadap Adam dan menyakinkan
mereka akan kebenaran hikmat-Nya menunjuk Adam sebagai penguasa bumi, maka
diajarkanlah kepada Adam nama-nama benda yang berada di alam semesta, kemudian
diperagakanlah benda-benda itu di depan para malaikat seraya:"Cubalah
sebutkan bagi-Ku nama benda-benda itu, jika kamu benar merasa lebih mengetahui
dan lebih mengerti dari Adam."
Para malaikat tidak
berdaya memenuhi tentangan Allah untuk menyebut nama-nama benda yang berada di
depan mereka.Mereka mengakui ketidak-sanggupan mereka dengan berkata:"Maha
Agung Engkau! Sesungguhnya kami tidak memiliki pengetahuan tentang sesuatu
kecuali apa yang Tuhan ajakan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha
Mengetahui dan Maha Bijaksana."
Adam lalu diperintahkan
oleh Allah untuk memberitahukan nama-nama itu kepada para malaikat dan setelah
diberitahukan oleh Adam, berfirmanlah Allah kepada mereka:"Bukankah Aku
telah katakan padamu bahawa Aku mengetahui rahsia langit dan bumi dan
mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan."
Adam Menghuni Syurga.
Adam diberi tempat oleh
Allah di syurga dan baginya diciptakanlah Hawa untuk mendampinginya dan menjadi
teman hidupnya, menghilangkan rasa kesepiannya dan melengkapi keperluan
fitrahnya untuk mengembangkan keturunan. Menurut cerita para ulamat Hawa
diciptakan oleh Allah dari salah satu tulang rusuk Adam yang disebelah kiri
diwaktu ia masih tidur sehingga ketika ia terjaga, ia melihat Hawa sudah berada
di sampingnya. ia ditanya oleh malaikat:"Wahai Adam! Apa dan siapakah
makhluk yang berada di sampingmu itu?"
Berkatalah
Adam:"Seorang perempuan."Sesuai dengan fitrah yang telah diilhamkan
oleh Allah kepadanya."Siapa namanya?"tanya malaikat lagi.
"Hawa",jawab
Adam."Untuk apa Tuhan menciptakan makhluk ini?",tanya malaikat lagi.
Adam
menjawab:"Untuk mendampingiku,memberi kebahagian bagiku dan mengisi
keperluan hidupku sesuai dengan kehendak Allah."
Allah berpesan kepada
Adam:"Tinggallah engkau bersama isterimu di syurga,rasakanlah kenikmatan
yang berlimpah-limpah didalamnya, rasailah dan makanlah buah-buahan yang lazat
yang terdapat di dalamnya sepuas hatimu dan sekehendak nasfumu.Kamu tidak akan
mengalami atau merasa lapar,dahaga ataupun letih selama kamu berada di dalamnya.Akan
tetapi Aku ingatkan janganlah makan buah dari pohon ini yang akan menyebabkan
kamu celaka dan termasuk orang-orang yang zalim.Ketahuilah bahawa Iblis itu
adalah musuhmu dan musuh isterimu, ia akan berusaha membujuk kamu dan menyeret
kamu keluar dari syurga sehingga hilanglah kebahagiaan yang kamu sedang nikmat
ini."
Iblis Mulai Beraksi.
Sesuai dengan ancaman
yang diucapkan ketika diusir oleh Allah dari Syurga akibat bangkangannya dan
terdorong pula oleh rasa iri hati dan dengki terhadap Adam yang menjadi sebab
sampai ia terkutuk dan terlaknat selama-lamanya tersingkir dari singgahsana
kebesarannya. Iblis mulai menunjukkan rancangan penyesatannya kepada Adam dan
Hawa yang sedang hidup berdua di syurga yang tenteram, damai dan bahagia.
Ia menyatakan kepada
mereka bahawa ia adalah kawan mereka dan ingin memberi nasihat dan petunjuk
untuk kebaikan dan mengekalkan kebahagiaan mereka.Segala cara dan kata-kata
halus digunakan oleh Iblis untuk mendapatkan kepercayaan Adam dan Hawa bahawa
ia betul-betul jujur dalam nasihat dan petunjuknya kepada mereka.Ia membisikan
kepada mereka bahwa.larangan Tuhan kepada mereka memakan buah-buah yang
ditunjuk itu adalah karena dengan memakan buah itu mereka akan menjelma menjadi
malaikat dan akan hidup kekal.Diulang-ulangilah pujukannya dengan menunjukkan
akan harumnya bau pohon yang dilarang indah bentuk buahnya dan lazat
rasanya.Sehingga pada akhirnya termakanlah pujukan yang halus itu oleh Adam dan
Hawa dan dilanggarlah larangan Tuhan.
Allah mencela perbuatan
mereka itu dan berfirman yang bermaksud: "Tidakkah Aku mencegah kamu
mendekati pohon itu dan memakan dari buahnya dan tidakkah Aku telah ingatkan
kamu bahawa syaitan itu adalah musuhmu yang nyata."
Adam dan Hawa mendengar
firman Allah itu sedarlah ia bahawa mereka telah terlanggar perintah Allah dan
bahawa mereka telah melakukan suatu kesalahan dan dosa besar.Seraya menyesal
berkatalah mereka:"Wahai Tuhan kami! Kami telah menganiaya diri kami
sendiri dan telah melanggar perintah-Mu karena terkena pujukan Iblis. Ampunilah
dosa kami karena nescaya kami akan tergolong orang-orang yang rugi bila Engkau
tidak mengampuni dan mengasihi kami."
Adam dan Hawa Diturunkan
Ke Bumi.
Allah telah menerima
taubat Adam dan Hawa serta mengampuni perbuatan pelanggaran yang mereka telah
lakukan hal mana telah melegakan dada mereka dan menghilangkan rasa sedih
akibat kelalaian peringatan Tuhan tentang Iblis sehingga terjerumus menjadi
mangsa pujukan dan rayuannya yang manis namun berancun itu.
Adam dan Hawa merasa
tenteram kembali setelah menerima pengampunan Allah dan selanjutnya akan
menjaga jangan sampai tertipu lagi oleh Iblis dan akan berusaha agar
pelanggaran yang telah dilakukan dan menimbulkan murka dan teguran Tuhan itu
menjadi pengajaran bagi mereka berdua untuk lebih berhati-hati menghadapi tipu
daya dan pujukan Iblis yang terlaknat itu. Harapan untuk tinggal terus di
syurga telah pudar karena perbuatan pelanggaran perintah Allah, hidup kembali
dalam hati dan fikiran Adam dan Hawa yang merasa kenikmatan dan kebahagiaan
hidup mereka di syurga tidak akan terganggu oleh sesuatu dan bahawa redha Allah
serta rahmatnya akan tetap melimpah di atas mereka untuk selama-lamanya. Akan
tetapi Allah telah menentukan dalam takdir-Nya apa yang tidak terlintas dalam
hati dan tidak terfikirkan oleh mereka. Allah s.w.t.yang telah menentukan dalam
takdir-nya bahawa bumi yang penuh dengan kekayaan untuk dikelolanya, akan
dikuasai kepada manusia keturunan Adam memerintahkan Adam dan Hawa turun ke
bumi sebagai benih pertama dari hamba-hambanya yang bernama manusia itu.
Berfirmanlah Allah kepada mereka: "Turunlah kamu ke bumi sebagian daripada
kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain kamu dapat tinggal tetap dan hidup
disana sampai waktu yang telah ditentukan."
Turunlah Adam dan Hawa
ke bumi menghadapi cara hidup baru yang jauh berlainan dengan hidup di syurga
yang pernah dialami dan yang tidak akan berulang kembali. Mereka harus menempuh
hidup di dunia yang fana ini dengan suka dan dukanya dan akan menurunkan umat
manusia yang beraneka ragam sifat dan tabiatnya berbeda-beda warna kulit dan
kecerdasan otaknya.Umat manusia yang akan berkelompok-kelompok menjadi
suku-suku dan bangsa-bangsa di mana yang satu menjadi musuh yang lain saling
bunuh-membunuh aniaya-menganianya dan tindas-menindas sehingga dari waktu ke
waktu Allah mengutus nabi-nabi-Nya dan rasul-rasul-Nya memimpin
hamba-hamba-Nya ke jalan yang lurus penuh damai kasih sayang di antara sesama
manusia jalan yang menuju kepada redha-Nya dan kebahagiaan manusia di dunia dan
akhirat.
Kisah Adam dalam
Al-Quran.
Al_Quran menceritakan
kisah Adam dalam beberapa surah di antaranya surah Al_Baqarah ayat 30 sehingga
ayat 38 dan surah Al_A'raaf ayat 11 sehingga 25
Pengajaran Yang Terdapat
Dari Kisah Adam.
Bahawasanya hikmah yang
terkandung dalam perintah-perintah dan larangan-larangan Allah dan dalam apa
yang diciptakannya kadangkala tidak atau belum dapat dicapai oleh otak manusia
bahkan oleh makhluk-Nya yang terdekat sebagaimana telah dialami oleh para malaikat
tatkala diberitahu bahawa Allah akan menciptakan manusia - keturunan Adam untuk
menjadi khalifah-Nya di bumi sehingga mereka seakan-akan berkeberatan dan
bertanya-tanya mengapa dan untuk apa Allah menciptakan jenis makhluk lain
daripada mereka yang sudah patuh rajin beribadat, bertasbih, bertahmid dan
mengagungkan nama-Nya.
Bahawasanya manusia
walaupun ia telah dikurniakan kecergasan berfikir dan kekuatan fizikal dan
mental ia tetap mempunyai beberapa kelemahan pada dirinya seperti sifat lalai,
lupa dan khilaf.Hal mana telah terjadi pada diri Nabi Adam yang walaupun ia
telah menjadi manusia yang sempurna dan dikurniakan kedudukan yang istimewa di
syurga ia tetap tidak terhindar dari sifat-sifat manusia yang lemah itu.Ia
telah lupa dan melalaikan peringatan Allah kepadanya tentang pohon terlarang
dan tentang Iblis yang menjadi musuhnya dan musuh seluruh keturunannya,
sehingga terperangkap ke dalam tipu daya dan terjadilah pelanggaran pertama
yang dilakukan oleh manusia terhadap larangan Allah.
Bahawasanya seseorang
yang telah terlanjur melakukan maksiat dan berbuat dosa tidaklah ia sepatutnya
berputus asa dari rahmat dan ampunan Tuhan asalkan ia sedar akan kesalahannya
dan bertaubat tidak akan melakukannya kembali.Rahmat allah dan maghfirah-Nya
dapat mencakup segala dosa yang diperbuat oleh hamba-Nya kecuali syirik
bagaimana pun besar dosa itu asalkan diikuti dengan kesedaran bertaubat dan
pengakuan kesalahan.
Sifat sombong dan
congkak selalu membawa akibat kerugian dan kebinasaan.Lihatlah Iblis yang turun
dari singgahsananya dilucutkan kedudukannya sebagai seorang malaikat dan diusir
oleh Allah dari syurga dengan disertai kutukan dan laknat yang akan melekat
kepada dirinya hingga hari Kiamat karena kesombongannya dan kebanggaaannya
dengan asal-usulnya sehingga ia menganggap dan memandang rendah kepada Nabi
Adam dan menolak untuk sujud menghormatinya walaupun diperintahkan oleh Allah
s.w.t.
Cerita Nabi Adam
as | Qabil dan Habil
Waktu terus
berlalu. Pada tahun pertama sejak mereka dipertemukan Hawa melahirkan sepasang
anak kembar, lelaki dan perempuan. Si lelaki dinamakan Qabil, dan yang
perempuan dinamakan Iqlima.
Pada tahun
berikutnya lahir lagi sepasang anak kembar, yaitu Habil dan Labuda. Nabi Adam
dan Hawa berharap dari keempat anak pertamanya ini akan menurunkan anak cucu
yang berkembang biak mengisi bumi Allah.
Dibawah asuhan
ayah ibunya yang penuh cinta kasih, tumbuhlah keempat anak itu dengan cepatnya.
Nabi Adam dan Hawa tidak membeda-bedakan kasih saying diantara anak-anaknya.
Yang perempuan dididik sesuai dengan kodrat wanita yaitu menolong ibunya dan
mengurus rumah tangga dan melakukan hal-hal yang menjadi tugas wanita. Sedang
yang laki-laki, mencari nafkah sesuai dengan bakat masing-masing. Qabil
berusaha dalam bidang pertanian, Habil berusaha dibidang ternak.
Ketika menginjak
dewasa Allah memberi petunjuk kepada Nabi Adam agar mengawinkan putra putrinya.
Qabil dikawinkan dengan adik Habil yang bernama Labuda. Sedang Habil dikawinkan
dengan adik Qabil yang bernama Iqlima. Inilah syariat yang telah ditentukan
Allah.
Cara ini
disampaikan Nabi Adam kepada putra-putrinya. Namun Qabil menolaknya
mentah-mentah. Ia tidak mau dikawinkan dengan Labuda yang berwajah jelek, tidak
secantik adiknya sendiri yaitu Iqlima.
Rupanya Qabil
telah termakan bujukan Iblis, ia lebih memperturutkan hawa nafsu daripada
akalnya. Ia tidak mau menerima syariat yang ditetapkan Nabi Adam.
Nabi Adam adalah
ayah yang bijaksana. Ia harus menasehati Qabil agar menerima keputusan yang
berasal dari Allah, namun Qabil tetap menolak. Akhirnya Adam memerintahkan
kepada Qabil dan Habil mempersembahkan qurban. Biarlah Allah sendiri yang akan
menentukan masalah itu.
Maka dengan
disaksikan seluruh anggota keluarga Adam, Qabil dan Habil mempersembahlan
qurban di atas bukit. Qabil mempersembahkan hasil pertaniannya. Ia sengaja
memilih hasil gandum dari jenis yang jelek. Sedang Habil mempersembahkan seekor
kambing terbaik dan yang paling ia sayangi.
Dengan
berdebar-debar mereka menyaksikan dari jauh. Tak lama kemudian nampak api besar menyambar kambing persembahan
Habil. Sedangkan gandum persembahan Qabil tetap utuh, berarti qurbannya tidak
diterima.
Qabil sangat
kecewa melihat kenyataan itu. Ia terpaksa menerima keputusan itu. Padahal
hatinya tetap tidak mau menerimanya. Maka berlangsunglah pernikahan itu. Qabil
dengan Labuda, Habil dengan Iqlima.
Hari-hari
berlalu. Iblis merasuki pikiran Qabil . ia membisikkan sesuatu. Bahwa jika
Qabil dapat membunuh Habil tentulah ia akan dapat mengawaini Iqlima yang cantik
jelita. Hal ini terus menerus dilakukan oleh Iblis tanpa jemu dan bosan.
Pada dasarnya
nafsu Qabil memang ingin memiliki Iqlima, maka ia turuti bisikan Iblis itu.
Pada suatu hari,
ketika Habil menggembalakan ternaknya di tempat yang sepi. Jauh dari pemukiman
Nabi Adam dan Hawa, tiba-tiba tanpa setahu Habil saudaranya itu memukul
kepalanya dengan keras sekali. Maka matilah Habil. Inilah pembunuhan pertama
atas umat manusia di bumi. Iblis tertawa kesenangan, ia sudah mempunyai teman.
Setelah Habil
mati, Qabil merasa kebingungan. Diguncang-guncangkan tubuh saudaranya itu,
tentu saja tak mau bergerak. Lalu ia bawa kesana kemari. Ia benar-benar kacau,
tak tahu harus dikemanakan mayat saudaranya itu. Ia merasa menyesal, air
matanya berlinangan.
Pada saat Qabil
kebingungan, Allah memberikan ilham melalui burung gagak. Ada dua ekor burung
gagak yang berebut hendak mematuk mayat Habil. Burung gagak itu bertarung.
Salah seekor tewas dalam pertarungan
itu. Lalu burung gagak yang masih hidup menggali tanah. Burung gagak yang mati
ditarik ke dalam tanah dan ditimbuninya.
Demikianlah,
Qabil meniru perbuatan burung gagak itu. Ia menggalai tanah dan menguburkan
mayat saudaranya itu. Namun setelah selesai menguburkan mayat saudaranya, ia
tetap merasa gelisah. Apa yang harus dikatakannya kepada bapaknya (Nabi Adam).
Ia tidak berani
pulan. Rasa bersalah membuatnya ketakutan sendiri. Lebih-lebih pada waktu ia
melihat ayahnya dari atas bukit datang mengampiri. Qabil makin panik. Ia
melarikan diri. Masuk hutan, mendaki gunung dan menuruni jurang.
Nabi Adam dan
Hawa merasa sedih atas kejadian itu. Sebab beliau itu hanyalah manusia biasa
yang mempunyai hati dan perasaan. Beliau pasrah kepada Allah dan menerimanya
sebagai takdir dan kehendakNya. Ia bermohon untuk diri dan keluarganya agar
dikaruniai kesabaran dan keteguhan iman. Serta bertaubat, beristighfar mohon
pengampunan Allah.
Selama beberapa
tahun Ibu Hawa melahirkan petra-putri kembar. Sehingga anak turunnya demikian
banyak. Maka berkembanglah anak manusia keturunan Nabi Adam.
Setelah manusia
berkembang demikian banyak, dan Nabi Adam meninggal dunia. Banyak umat manusia
yang berpaling dari kebenaran. Untuk mengingatkan manusia dari kelalaian, makan
Allah mengutus Nabi Idris sebagai Nabi dan Rasul.